Adi Kampai
Pesisir Selatan - Siapa yang tak terpesona dengan keindahan alam di Kabupaten Pesisir Selatan? Pantai pasir putih, hutan bakau yang rimbun, dan terumbu karang yang berwarna-warni menjadi magnet bagi para wisatawan. Namun, tahukah Anda bahwa potensi wisata alam ini dapat dikelola secara berkelanjutan?
Mardianton, mahasiswa S3, Kajian Lingkungan dan Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Padang, secara lugas menyampaikan bahwa pengembangan ekowisata merupakan bagian dalam upaya menyeimbangkan antara sektor pariwisata dan kelestarian lingkungan.
Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah diskusi mengenai potensi pengembangan ekowisata di Kabupaten Pesisir Selatan di Painan, baru-baru ini.
"Ekowisata semakin populer karena menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkelanjutan, " ujar Mardianton.
Konsep ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian alam dan budaya lokal.
Sebagai seorang mahasiswa yang fokus pada kajian ekowisata, Mardianton melihat potensi besar yang dimiliki Pesisir Selatan untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis lingkungan.
"Pesisir Selatan memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan keindahan alam yang memukau mulai dari pantai, teluk, air terjun, sungai dan lainnya, " tambahnya.
"Dengan pengelolaan yang tepat, ekowisata dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan di Pesisir Selatan, " jelasnya.
Kendati demikian, Mardianton juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekowisata, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, serta terbatasnya infrastruktur dan sumber daya manusia yang kompeten.
"Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan akademisi, " tegasnya.
Lebih lanjut, Mardianton mengusulkan beberapa langkah strategis untuk mendorong pengembangan ekowisata di Pesisir Selatan, antara lain, peningkatan kapasitas masyarakat lokal melalui pelatihan dan pemberdayaan.
Kemudian, pengembangan produk wisata yang berkelanjutan, dimana produk wisata yang ditawarkan harus memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan budaya.
Selanjutnya penguatan kelembagaan pengelola, hal ini menurutnya tidak kalah penting karena lembaga yang kuat dan mandiri akan mampu mengelola kawasan ekowisata secara efektif.
Terakhir, ujarnya adalah kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekowisata, hal ini juga perlu dimaksimalkan berbagai kegiatan sosialisasi.
"Dengan pengembangan ekowisata yang berkelanjutan, kita dapat mewujudkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, " tutup Mardianton.
